Feeds RSS

Selasa, 08 Oktober 2013

Remaja Galau

Alasan Kenapa anak Remaja sering galau

Untuk anak remaja, bukan hal aneh bila mengalami perasaan yang dinamakan GALAU. Karena mereka masih memiliki sifat yang labil. Jadi tidak heran bila suatu ketika kita bertemu dengan orang, dan si dia hanya melamun meskipun disekelilingnya banyak orang, itu sudah menjadi salah satu tanda-tanda orang galau. Untuk itu kita juga harus tahu ciri-ciri orang galau

1. Lebih senang Menyendiri
Mungkin saja dia membutuhkan waktu sendiri untuk merenungkan apa yang dialami pada saat itu. Entah masalah keluarga ataupun dengan sang pacar. Biasanya orang galau tidak memiliki konsentrasi yang tinggi. Bisa dikatakan seperti orang hilang ingatan, karena si dia tidak sadar apa yang ada disekitarnya dan apa yang terjadi pada dirinya.
2. Lebih mudah terpancing emosi atau marah
Itu mungkin karena pikirannya hanya tertuju ke suatu permasalahan atau satu pikiran saja. Oleh karena itu, jika seseorang berbicara padanya dapat membuatnya marah seperti saat kita sedang konsentrasi namun ada yang mengganggu.
3. Sulit untuk berfikir secara logika
Tiba-tiba saja otak kamu jadi buntu dan tidak bisa berpikir lagi. Ini artinya kamu lagi ngalamin yang namanya galau. Perasaan tidak tenang, hampa, sedih, dan lainnya yang ditimbulkan oleh galau akan membuat kamu kesulitan untuk berpikir. Untuk galau ringan biasanya ini terjadi selama 5-30 menit. Tapi untuk galau akut, paling lama otak kamu tidak bisa berpikir selama 1 hari hingga lebih

Bila anda sudah tahu seperti apa sich ciri-ciri orang yang lagi galau, anda tentu saja harus bisa mengantisipasinya dengan mencari cara agar terhindar dari perasaan galau. Berikut ini ada beberapa tips untuk mengatasi galau.

- Mengontrol dan menyeimbangkan penggunaan jejaring sosial dan media
Jejaring sosial seperti facebook adalah sebuah media yang sangat berpengaruh besar terhadap hidup. Seorang yang sedang mengalami galau juga bisa saja malah memuja sebuah Facebook dan itu sangat buruk bagi pembuat mental.
- Cari lebih banyak teman yang bisa diajak sharing
Memiliki teman untuk diajak sharing adalah sebuah jalan yang paling tepat, apalagi kamu juga memiliki banyak teman yang sudah bisa berfikiran dewasa. Dengan sendirinya kamu akan dibimbing untuk bisa menjadi orang yang lebih bisa berfikiran dewasa.
- Cari kegiatan yang bisa menyibukkan kamu
Dengan kegiatan yang menyibukkan kamu, kamu akan lebih bisa membentuk mental yang baik. Karena dengan kesibukan ini kamu tidak akan diberikan kesempatan untuk bisa bisa merasakan galau.
- Lebih rajin untuk beribadah
Semua orang pasti tahu bahwa ibadah itu memiliki banyak manfaat terutama untuk membentuk mental yang bagus.
- Kurangi mengkonsumsi media seperti sinetron dan televisi
Mengkonsumsi sebuah media seperti sinetron yang berisikan dengan sikap yang galau juga akan mempengaruhi kamu untuk berfikiran galau pula, sedih dan juga terbawa dengan film maka kamu juga akan terpengaruh dengan sangat cepat.
Sumber : http://pegasuscinta.blogspot.com

Minggu, 06 Oktober 2013

Remaja Dan Uang



Remaja Yang Cerdas Mengelola Uang
 “Remaja itu umumnya adalah masa dimana keuangan mereka masih diperoleh dari “belas kasihan orang tua.” Hehehe…ya kalo ortu lagi seneng sama kamu mungkin dikasih “full” uang jajannya tapi kalo lagi sebel “mungkin cuma sepertiga” yg dikasih..sisanya kamu harus usaha sendiri..”
Setuju? Atau pernah ngalamin kaya bgitu?
Tetapi prinsip dasarnya rata-rata remaja yang memiliki keluarga yang utuh dan kamu masih tinggal masih didalam rumah ortu atau mungkin juga di asrama sekolah dapat dipastikan uang pribadinya itu berasal dari orang tua.
Memang sih ada remaja yang kreatif dan aktif sampai-sampai mereka menghasilkan uang sendiri. Tetapi saya juga percaya sekalipun remaja itu mampu mneghasilkan uang, orang tua akan tetap mencukupi kebutuhan anaknya dan membantu mengelola keuangan anak remajanya.
Ok, sekarang buat kamu2 yang punya sumber pemasukan keuangan itu standard yaitu dari Ortu, berikut adalah tips sederhana biar kamu bisa jadi remaja yang cerdas mengelola Uang.
1. Buat Daftar Ingin dan Daftar Kebutuhan.
Kamu tau kan bedanya Ingin dan butuh? “Ingin” itu berarti hal2 yg kamu inginkan tetapi sebenarnya gak kamu butuhkan sekarang atau tidak dibutuhkan  sama sekali. “Ingin” kadang cuma seperti asesoris, tidak ada juga tidak apa2 dan hanya utk memuaskan diri sendiri aja. Tetapi “Butuh” adalah hal-hal yang memang kamu perlukan dan harus ada itu adalah esensi. Apakah makan pizza tiap minggu adalah kebutuhan atau keinginan?
2. Buat perencanaan.
Ini adalah sebuah perencanaan untuk mengetahui berapa banyak kamu akan mengeluarkan uang, bagaimana caranya  dan untuk apa. Misalkan kamu dapat Uang pribadi bulanan dari ortu 300 ribu/bulan atau jika dibuat perhari Rp.10.000/hari. Maka kamu harus membuat perencanaan pengeluaran2 yang wajib kamu keluarakan setiap hari seperti Transport dan Cemilan/Makan siang disekolah atau kampus. Lalu mingguan misalkan Pulsa, kolekte dll. Dengan merencanakan ini akan membantu kamu mengetahui berapa banyak yg akan kamu pakai dan berapa banyak utk kamu simpan. Dan kamu gak “kebabalasan” gunain uang yang ada, apa lagi awalnya keliatan besar.
3. Menabaung
menabung adalah salah satunya. Bagaimana caranya? Kalau kamu mau buka buku tabungan itu baik dan kalau kamu mau pakai cara konvensional atau Jadul pakai celengan itu juga boleh. Saya sejak SD sudah diajar utk menabung dan samapi sekarang sangat menyukai menabung, karena itu adalah gaya hidup yg sehat. Prinsipnya kamu berusaha memberikan sedikit dari uang kamu yang ada utk ditabung. Prinsip “sedikit demi sedikit menjad bukit itu selalu berlaku.” Coba dengan cara ini: setiap ada kembalian dari pembelian sesuatu atau setiap kamu belanja dan ternyata barangnya lebih murah dan kamu dapat uang selisihnya. Jangan langsung pakai uang itu tapi pisahkan dan simpan sebagai tabungan kamu.
Tabungan kamu bermanfaat kalau kamu ingin membeli barang kesukaan/hobi kamu tanpa minta sama ortu atau bisa juga dengan patungan sama ortu istilahnya “50-50.” Dengan kamu mngeluarkan uang utk barang itu, kamu akan lebih menghargai apa yang kamu miliki.
                 Sumber : http://gideonidea.wordpress.com

Remaja Dan Ego

REMAJA DAN EGO
Pengertian Ego
Ego adalah salah satu sifat umum manusia yang dimiliki oleh siapapun. Perasaan yang membuatnya ingin melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Hal itu biasanya terjadi tanpa dia sadari. Takaran ke-Ego-an setiap manusia itu berbeda-beda, tergantung dari kemampuan orang tersebut apakah mampu menahannya atau tidak.
Faktor-faktor lain yang dapat membuat takaran keegoan setiap manusia berbeda-beda itu adalah sebagai berikut:
  1. Faktor Lingkungan. Keegoan seseorang itu biasanya akan sulit terkontrol jika lingkungannya tidak mendukung. Seperti keadaan yang mengharuskannya untuk melakukan apapun untuk bisa mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Biasanya dikarenakan persaingan, baik itu persaingan untuk hidup maupun untuk uang, dan sebagainya.
  2. Faktor Kebiasaan. Faktor yang ini masih berkaitan dengan Faktor Lingkungan. Faktor ini disebabkan oleh kemanjaan yang dibiasakan oleh orang tua kepada anaknya sehingga membuatnya merasa apapun bisa dia dapatkan.
  3. Faktor Keturunan. Faktor ini ada karena ego adalah sifat yang dapat "diturunkan" kepada keturunannya. Jika ego orang tua besar maka biasanya ego anaknya pun akan besar juga. Begitupun sebaliknya

Hubungan Antara Ego dengan Cinta
Perasaan cinta yang akan kita bahas adalah cinta di kalangan remaja. Karena masa remaja adalah masa puncak keegoan seseorang. Ada beberapa fenomena yang menarik dari cinta di kalangan remaja. Seperti fenomena "Putus satu, masih banyak yang lain" dan fenomena "Selingkuh dan Playboy". Hal-hal itulah yang akan kita bahas.

"Putus satu, masih banyak yang lain"
Anggapan para remaja tentang "Putus satu, masih banyak yang lain" memang tidak salah. Kata-kata itu mirip dengan pribahasa "Mati Satu, Tumbuh Seribu". Tetapi dengan anggapan itu malah mungkin membuat dia bertambah sedih. Karena semakin sering dia pacaran, maka akan semakin sering dia sakit hati, kecuali jika dia telah menemukan orang yang setia
Hal tersebut berhubungan erat dengan ego seseorang. Dengan pendapatnya "Putus satu, masih banyak yang lain" itu pun sudah menunjukkan keegoisannya. Karena kalimat itu pun bisa bermakna "Dia tuh gak ada apa-apanya, masih banyak yang lain kok!". Meskipun itu juga bisa bermaksud untuk menyemangati diri agar tidak terpuruk dalam kesedihan. Tetapi dengan mengatakan begitu atau memutuskan hal seperti itu membuatnya tidak memikirkan perasaan orang lain.

"Selingkuh dan Playboy"
Kata 'selingkuh' dan kata 'playboy' saya gabung karena 'playboy' itu tampaknya identik dengan selingkuh. Meskipun tidak semua orang yang selingkuh itu adalah playboy. Dan mengapa saya hanya menggunakan kata 'playboy' saja, dan tidak menggunakan kata 'playgirl'. Karena hal yang paling sering kita jumpai itu adalah playboy, dan bagi saya para playboy adalah icon dari para peselingkuh.

Selingkuh adalah salah satu prilaku menyimpang dari suatu hubungan seperti pacaran. Selingkuh terjadi karena keegoisan seseorang yang tidak bisa dikendalikannya. Sehingga membuatnya tidak bisa berfikir tentang perasaan orang lain, baik itu pacarnya maupun selingkuhannya. Dampak buruk dari perilaku Selingkuh ini adalah tersakitinya perasaan orang lain yang ditinggalkannya untuk berselingkuh dengan orang lain.
Ada beberapa alasan mengapa orang mau berselingkuh.
  1. Karena dia sudah merasa bosan dengan Pacarnya dan ingin mencari hiburan baru.
  2. Karena gengsi dan ingin dianggap hebat oleh teman karena bisa memiliki banyak pacar.
  3. Karena perasaan atau cintanya telah terbagi kepada orang lain, sehingga dia mau mengambil resiko dan berselingkuh.
Sedangkan Playboy adalah cap yang diberikan kepada seseorang yang suka berselingkuh. Tetapi kadang-kadang cap ini juga diberikan kepada orang yang suka gonta-ganti pacar. Playboy yang suka berselingkuh adalah orang yang memiliki sifat acuh kepada orang lain dan tidak peduli dengan keadaan orang lain, termasuk dengan siapa dia sedang berpacaran. Seorang Playboy akan berhenti menjadi Playboy jika dia telah menemukan orang yang cocok dengan dirinya. Biasanya itu di saat dia sudah memasuki usia dewasa yang sudah bisa dikatakan matang dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.

Hal itu semua terjadi dikarenakan keegoisan semata. Hal-hal tersebut paling banyak dialami oleh remaja. Bahkan ada beberapa pihak yang membenci playboy dan terkadang mengklaim bahwa semua Laki-laki itu sama. Orang-orang yang seperti itu adalah orang memandang dengan sebelah mata tentang laki-laki. Memang tidak salah dia berpendapat begitu setelah dia mendapatkan hal menyedihkan seperti diduakan. Tetapi tidak semua manusia itu sama. Ada batas-batas dan kemampuan masing-masing manusia untuk menahan keegoisannya.
Bahkan ada pula yang menyalahkan cinta dan membencinya. Padahal sudah jelas bahwa yang bersalah itu bukan cintanya, tapi egonya. Sudah dijelaskan di atas bahwa cinta adalah perasaan kasih sayang yang sifatnya membuat kita merasa senang. Jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan perasaan sedih, maka itu bukan berarti cinta yang berbuat. Jika ada yang pantas disalahkan, maka salahkanlah dirimu sendiri dan bertanya "Egokah aku?". Apabila kau merasa dirimu tidak egois, maka bersabarlah bahwa kau akan mendapatkan yang terbaik.
Tetapi, ada hal yang lebih penting untuk kita ingat. Bahwa ego itu ada pada setiap manusia dan kita harus memakluminya. Khususnya pada hubungan seperti pacaran, keegoisan adalah suatu kewajaran bagi setiap remaja. Jika kau ingin sukses dalam bercinta, maka bersabarlah.(fs)


Pergaulan Remaja



PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA
Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu  mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut.Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di  atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus menggunakan obat-obatan terlarang,dan semua hal yang melanggar hukum.Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,keluarga dan orang lain.
Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor utama yang menjadi penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas,yaitu :
·       Faktor agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku.Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatfi tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
·       Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
·       Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
·       Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri  kita sendiri. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.

Remaja Dan Cinta



Ketika Remaja Mulai Mengenal Cinta
Pacaran adalah sebuah tugas perkembangan yang memang perlu dilalui oleh seorang remaja. Dalam pandangan Erikson, seorang ahli psikologi perkembangan, remaja perlu belajar mengenal lawan jenisnya, yang tentu saja tujuannya untuk memperluas pergaulan dan juga untuk mengembangkan pribadinya guna persiapan memasuki masa dewasa. Dengan berpacaran, mereka akan belajar bagaimana membentuk komitmen dan juga membangun tanggung jawab pribadi. Pacaran pada hakikatnya adalah proses untuk saling mengenal. Berpacaran adalah proses seseorang belajar give and take, belajar saling memberi dan menerima, serta memegang tanggung jawab. Tentu saja berbagai proses akan mereka tempuh hingga terbentuklah pemahaman yang berisi ‘saling’. Hal inilah yang tak jarang tidak dipahami banyak remaja. Bagi mereka, pacaran adalah proses bersenang-senang dan proses untuk bisa diterima sebagai pribadi yang dewasa, untuk masuk dalam dunia orang dewasa termasuk di dalamnya mengenal seks.
Beberapa Istilah Lain Yang Berhubungan Dengan Cinta.
  1. Istilah yang digunakan untuk membuat suatu hubungan agar bisa dianggap resmi adalah "Pacaran". Orang yang menggunakan istilah ini dapat menyebut orang yang dia sukai dengan sebutan "Pacar".
  2. "Cemburu" adalah prilaku marah atau lebih tepatnya tidak suka jika orang yang disukainya atau mungkin "Pacar"nya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan seperti dekat dengan orang lain selain dengan dirinya. Istilah ini biasa diidentikkan dengan kata "Iri". Ada juga yang namanya "Cemburu Buta". Perasaan cemburu yang timbul tanpa didasari apapun atau bukti apapun.
Cara kemudian kita mendeteksi apakah pacaran kita itu cukup sehat atau tidak sehat?
     Berpacaran adalah proses yang saling mendewasakan. Tentu saja proses ini tidak akan pernah berjalan mulus, rasa cemburu, rasa ingin memiliki tak jarang membuat seseorang menjadi begitu over protective sehingga terjadi berbagai bentuk pelarangan. Semua ini akan dialami oleh para remaja tersebut hingga mereka menyadari bahwa pacaran bukanlah sesuatu yang mudah dijalani. Jika kemudian arahnya adalah kemampuan mengelola diri, memunculkan rasa tanggung jawab dan kemandirian maka pacaran telah cukup mendewasakan kita. Dalam berpacaran juga akan tumbuh rasa trust, saling ercaya yang memberikan ruang gerak dan kebebasan untuk bereksplorasi dan mendewasakan diri. Jika yang terjadi sebaliknya, sesuatu yang membuat kita merasa terkungkung, terbatasi ruang gerak dan kebebasan bahkan membatasi diri kita sendiri, maka itu bukanlah pacaran yang mendewasakan.
     Berpacaran adalah proses belajar untuk menghormati dan menghargai pasangan. Inilah yang menjadi kunci jawaban terhadap eksplorasi tentang seks. Bagi sebagian besar remaja, memberikan keperawanan dan keperjakaan kepada pasangan adalah sebuah bentuk pengorbanan dan perwujudan cinta. Namun, ini adalah sebuah bentuk nafsu yang dibalut dengan keinginan bawah sadar atau justru yang disadari untuk memanipulasi pasangan. Kenyataan inilah yang membungkamkan para orangtua dan para guru bahwa penelitian menunjukkan berapa banyak remaja dari SMP hingga SMA yang telah kehilangan keperawanan dan keperjakaan mereka. Pacaran menjadi media untuk bersama-sama belajar tentang seks dalam arti yang sesungguhnya sehingga yang muncul adalah kebanggaan karena telah selangkah lebih maju dibanding teman sebayanya. Tentu saja ini adalah pandangan yang salah. Pacaran yang menuntut hubungan badan atau sexual intercourse adalah sebuah kesalahan besar. Jika pasangan kita menuntut hal seperti ini maka ia hanya ingin memanfaatkan kita dan di dalamnya tidak ada penghormatan apalagi penghargaan.
     Berpacaran adalah proses yang membebaskan. Tak jarang rasa cinta yang begitu dalam justru membuat seseorang merasa begitu tercekam oleh rasa itu. Rasa ini kemudian dimaknai sebagai sebuah cinta yang mendalam dan tidak ada duanya. Namun, yang terjadi tak jarang justru terhambatnya rasionalitas dan objektivitas dalam berpikir dan bertindak. Rasa cinta yang begitu mecekam pada akhirnya hanya akan membuat diri sendiri tidak bisa berkutik dan bebas bereksplorasi. Rasa takut kehilangan, rasa ingin diperhatikan, dan rasa ingin selalu bertemu menjadi sebuah obsesi yang tiada ujung. Inilah yang membuat kita menjadi tidak terbebaskan karena terus-menerus dicekam oleh rasa ini. Kebebasan untuk mencintai dan mewujudkan cinta, yang bisa kita maknai sebagai cinta yang membebaskan. Pada dasarnya mencintai seseorang berarti juga memberi kesempatan bagi diri sendiri dan orang yang kita cintai untuk bebas, baik dalam bergaul maupun beraktivitas tanpa banyak kekhawatiran akan kekangan dan batasan untuk bertemu, untuk selalu merespons segala bentuk perhatian sekecil apa pun. Berpacaran adalah proses yang memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk lebih mengeksplorasi semua kemampuan yang dimiliki yang didasari oleh kebutuhan untuk mengembangkan diri dan membebaskan diri untuk mencari jatidiri.
     Berpacaran adalah proses untuk saling mengenal. Pacaran adalah proses bagi seseorang untuk mendalami bibit, bebet, dan bobot orang yang bersangkutan, menyamakan sikap dan pandangan, mencari titik temu dari berbagai perbedaan yang ada, serta kesediaan untuk menerima segala kekurangan yang dimiliki. Dalam berpacaran juga ada makna bahwa ada penerimaan tanpa banyak syarat dan tuntutan terhadap pasangan untuk mengubah dirinya sendiri dan menjadi orang lain. Tentu saja ini tidak sehat karena mengubah diri sendiri hanya untuk menyenangkan pihak lain, bukanlah sebuah proses yang sehat. Yang terjadi adalah proses pembungkaman terhadap identitas diri dan pertumbuhan diri. Jika dalam masa tersebut ada ketidakcocokan yang mengakibatkan perpisahan, maka baiknya ini dimaknai sebagai sebuah proses yang tidak perlu disesali. Yang terpenting adalah perpisahan tersebut diputuskan bersama, dengan tanpa banyak meninggalkan luka atau bahkan trauma. Namun, yang sering terjadi adalah luka yang menimbulkan kebencian karena tidak dilakukan secara elegan dan fair.
     Pada akhirnya, jodoh ada di tangan Tuhan. Pacaran adalah sebuah proses, bukanlah tujuan akhir dari sebuah relasi. Memberi dan menerima, belajar dan melatih diri untuk menjadi lebih dewasa adalah esensi dari hubungan itu sendiri. Menunjukkan kepercayaan dan tanggung jawab kepada orangtua akan memberikan keyakinan kepada orangtua kita sendiri bahwa kita sudah siap untuk dipercaya dan pasangan kita juga bisa dipercaya. Namun, jika kita tidak mampu membuktikan kepercayaan tersebut, jangan pernah menyesal bahwa sampai kapan pun akan sulit buat orangtua kita memberikan kepercayaan kepada diri kita. Ibarat nila setitik rusak susu sebelanga.
Sumber : Th. Dewi Setyorini & Sumber Majalah Hidup