Penyesuaian
Diri Remaja
Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting
bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang
menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena
ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga,
sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui
bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka
untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan.
o Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Pada dasarnya
penyesuaian diri memiliki dua aspek yaitu: penyesuaian pribadi dan penyesuaian
sosial. Untuk lebih jelasnya kedua aspek tersebut akan diuraikan sebagai
berikut :
1.
Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian
pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga
tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia
menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya
dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. Keberhasilan
penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari
kenyataan atau tanggungjawab, dongkol. kecewa, atau tidak percaya pada
kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai dengan tidak adanya kegoncangan
atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa
kurang dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya. Sebaliknya kegagalan
penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan emosi, kecemasan, ketidakpuasan
dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya gap antara
individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Gap inilah yang
menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan
kecemasan, sehingga untuk meredakannya individu harus melakukan penyesuaian
diri.
2.
Penyesuaian Sosial
Setiap iindividu
hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat proses
saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut
timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan,
hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai
penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang
ilmu psikologi sosial, proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial.
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup
dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah,
teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat
sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap
berbagai informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara
komunitas (masyarakat) diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh
sang individu.
o Pembentukan Penyesuaian
Diri
Penyesuaian diri yang baik, yang selalu
ingin diraih setiap orang, tidak akan dapat tercapai, kecuali bila kehidupan
orang tersebut benar-benar terhindar dari tekanan, kegoncangan dan
ketegangan jiwa yang bermacam-macam, dan orang tersebut mampu untuk
menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya,
serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik
untuk bekerja, dan berprestasi.
Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan
individu dengan lingkungannya, pada penulisan ini beberapa lingkungan yang
dianggap dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Lingkungan
Keluarga
Semua konflik dan tekanan yang ada dapat
dihindarkan atau dipecahkan bila individu dibesarkan dalam keluarga dimana
terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian
penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila dalam keluarga individu merasakan
bahwa kehidupannya berarti. Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu
kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa seorang individu.
b.
Lingkungan
Teman Sebaya
Begitu pula dalam kehidupan pertemanan,
pembentukan hubungan yang erat diantara kawan-kawan semakin penting pada masa
remaja dibandingkan masa-masa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh
dari temannya, individu mencurahkan kepada teman-temannya apa yang tersimpan di
dalam hatinya, dari angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan
kepada mereka secara bebas tentang rencananya, cita-citanya dan
dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan telinga yang mau
mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk bersatu
dengannya.
c. Lingkungan
Sekolah
Sekolah mempunyai
tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja,
akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas. Demikian pula
dengan guru, tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai
pendidik yang menjadi pembentuk masa depan, ia adalah langkah pertama dalam
pembentukan kehidupan yang menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan.
Pendidikan modern
menuntut guru atau pendidik untuk mengamati perkembangan individu dan
mampu menyusun sistem pendidikan sesuai dengan perkembangan tersebut. Dalam
pengertian ini berarti proses pendidikan merupakan penciptaan penyesuaian
antara individu dengan nilai-nilai yang diharuskan oleh lingkungan menurut
kepentingan perkembangan dan spiritual individu. Keberhasilan proses ini sangat
bergantung pada cara kerja dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam
penyesuaian tersebut. Jadi disini peran guru sangat berperan penting dalam
pembentukan kemampuan penyesuaian diri individu.
0 komentar:
Posting Komentar